Mendapati kemunculan trailer film Agak Laen ini di berbagai platform media sosial, MinMot tentu saja langsung tergoda untuk ikutan jadi jamaah penontonnya juga. Sayang seribu sayang, lokasi tinggal MinMot yang cukup jauh — bukan di luar peradaban kok — membuat MinMot merasa puas sudah menyaksikan trailer sembari berdoa film ini cilukba di platform streaming legal.
Pucuk dicinta ulam tiba. Ternyata Agak Laen bertahan lumayan lama di bioskop. Ih, cucok eeemmm. MinMot berasa ditungguin. Serasa dibilang, “sini deh, aku nggak bakalan turun layar sampai kamu punya kesempatan duduk manis di kursi merah bioskop kesayanganmu itu.” Eaaa banget nggak tuh?
Bukan hanya di tanah air tercinta kita, Indonesia — MERDEKA! — nih si film yang membawa secuplik budaya Batak ini tayang. Di Asia Tenggara saja, sudah menjelajah ke Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Sayangnya, menurut sebuah artikel yang MinMot baca nih, Ernest Prakasa selaku produsernya, menyampaikan kalau jumlah penonton di ketiga negara tadi nggak sebanyak di Indonesia. Tentu saja karena memang jumlah bioskop nggak semenjamur di sini sih ya.
Kemudian … MinMot menemukan kabar kalau film Agak Laen dibawa ke Amerika Serikat untuk ditayangkan di sana. Oh wow, we o we sekali. Jadilah, MinMot merasa kudu juga nih meluangkan kesempatan biar bisa menikmatinya secara langsung di bioskop terdekat.
Oke sip. Jadi, Agak Laen ini ceritanya tentang apa? Pengalaman menontonnya bagaimana nih? Ehm ehm …. let’s turn in on and enjoy curhatan MinMot ya.
Profil Film Agak Laen
Judul : Agak Laen
Tahun : 2024
Sutradara : Muhadkly Acho
Skenario : Muhadkly Acho
Produser : Dipa Andika, Ernest Prakasa
Pemain :
- Bene Dion sebagai Bene
- Oki Rengga sebagai Oki
- Indra Jegel sebagai Jegel
- Boris Bokir sebagai Boris
- Tissa Biani sebagai Marlina
- Arie Kriting sebagai Jongki
- Arif Didu sebagai Basuki
Durasi : 119 menit
Sinopsis Film Agak Laen yang Emang Laen
Seperti biasa ya, Gengs. MinMot akan selalu mengisahkan bagaimana scene-scene awal dari setiap tontonan yang MinMot saksikan tanpa membuka lebar ending cerita akan berakhir seperti apa. Tentu saja, supaya kamu bisa mencocokkannya sama selera kamu dulu sebelum cusss ikutan masuk dalam shaf jamaah dari film atau drama yang ditonton.
Nah … dari Agak Laen ini, sedari awal, kita dipermudah dengan setiap pemainnya yang seolah memainkan peran dengan nama panggilan mereka sendiri. Ada Bene, Oki, Jegel, dan juga Boris, dimana keempatnya merupakan para stand up comedy-an.
Kisahnya dimulai dari Oki yang baru bebas dari penjara, dan membutuskan pemasukan. Ujungnya, ia bekerja sebagai ‘sasaran cemplung’ pada salah satu wahana permainan melempar target di pasar malam milik Bang Jongki.
Siapa sih pengusaha yang akan dengan tenang-tenang saja memberikan lapangan pekerjaan bagi seorang narapidana? Itulah nasib yang harus Oki tanggung.
Sial memang. Bukannya malah senang karena punya pemasukan, Oki tersiksa. Selepas dipecat dari pekerjaannya, tentu saja ia kelimpungan. Di rumah, sang Mamak butuh obat. Nampaknya, keluarga hanya bergantung pada Oki seorang.
Muncullah ide untuk minta bantuan dari teman-teman lamanya yang memang mengelola wahana rumah hantu di Pasar Malam tempatnya sempat bekerja. Tadinya, Boris, Jegel, dan Bene, enggan memasukkan Oki, soalnya memang si wahana horor satu ini malah sepi pengunjung dan sedang terjerat tunggakan sewa tempat.
Kurang otokke nggak tuh? Tapi, kehadiran Oki ini kayak bawa hoki. Kebetulan, hampir semua personel rumah hantu — kecuali Marlina — sedang sangat butuh dana untuk mewujudkan impian mereka masing-masing.
Waktu terus berjalan, tuntutan akan punya uang makin nggak bisa didiamkan. Oki punya ide untuk menggadaikan surat rumah milik Mamak demi menambah modal operasional Rumah Hantu. Ngeri emang. Keempatnya memulai renovasi usaha dari kucing-kucingan sama orangtuanya Oki.
Nerbener Agak Laen sih kelakuannya. Ckckck.
Memang sih, upaya yang mereka lakukan ini berhasil. Makin gemilang pula ketika ada seorang bapak-bapak usia jelang baya yang lagi jalan bareng selingkuhannya, langsung masuk ke wahana rumah hantu untuk bersembunyi biar nggak ketahuan sama istri sahnya.
Tersebab si bapak bernama Pak Basuki ini punya penyakit jantung yang auto bengek kalo kaget, akhirnya belio tewas terkejut setelah masuk ke dalam wahana rumah hantu. Lagian sih Pak Basuki pake acara selengki segala, ya khan akhir hayatnya saja dibikin panik dunia akhirat.
Mungkin karena Pak Basuki belum ikhlas meninggal dalam keadaan jauh dari pelukan istri — apa maunya sama si pacar selingkuhan aja nih, Pak? Ckckck — jadilah Pak Basuki gentayangan dalam wahana rumah hantu.
Cucok nggak tuh. Suasana horor makin terbangun lah sudah. Walhasil, wahana rumah hantu jadi viral. Terkenal. Antrean pengunjung mengular. Uang yang Bene, Boris, Oki, dan Jegel terima, wuih … berlipat ganda pokoknya.
Keempatnya sukses menebus sertifikat rumah milik Oki. Termasuk punya dana untuk mewujudkan tujuan finansial mereka masing-masing.
Sayang, mereka lupa. Terlewat kalau bagaimana pun bangkai ditutupi, kelak akan ketahuan juga. Hilangnya Pak Basuki yang seorang calon pejabat bikin heboh. Polisi pun turun tangan.
Nah, lho … bagaimana nih nasibnya Oki, Bene, Jegel, dan Boris? Apakah hidup mereka akan terus baik-baik saja?
By the way, demi apa, soundtrack dari film Agak Laen ini sukses bikin MinMot terngiang-ngiang. Sekarang saat curhatin filmnya aja, seolah diputar berkali-kali di kepala MinMot. Woy lah.
Ujian Hidup Memang Berat Woy!
Mana ada sih ujian yang mudah? Namun, bagaimana nih cara setiap orang menghadapinya.
Begitu sih secuplik perasaan yang mampir ke relung hati MinMot saat lampu di ruang studio kembali dinyalakan.
Tapi Gengs, bukan cuma sampai di sini. MinMot prihatin sekali ketika menyadari, ada penonton usia anak-anak — juga bayi — di dalam studio saat itu. Pada bulan Ramadan syahdu di kala MinMot sedang latihan untuk nggak banyak mengeluhkan keadaan.
Ya … kalau mau menonton, boleh saja. But please, sadari juga tujuan dari penonton lain yang membeli tiket nonton. Bukankah setiap yang datang ingin menikmati tontonan dengan nyaman? Nggak perlu jadi FOMO kok.
Last, MinMot harap, penonton tanah air yang memang kadang agak laen ini, walau antusiasnya luar biasa bagus, menyempatkan diri untuk calm down sebelum nenteng sekeluarga masuk ruang teaternya ya. Perhatikan range usia juga. Cari review dululah, misalnya sebelum nonton film Agak Laen. Sekian tausiyah dari MinMot.
So … kalau kamu nggak sempat menonton di bioskop, nggak ada salahnya untuk bersabar sampai tayangan yang kamu incar muncul di platform streaming legal. Kemudian, kamu tinggal Ambil Remot … turn in on and enjoy!
Wow amzing nih film Indonesia dibawa ke Amrik untuk ditayangkan di sanam ini benar-benar kesempatan bagus untuk mempromosikan film Indonesia, karya ank bangsa di kancah internasional.
Kayaknya emang lucu sih. Aku juga jadi kayak terbayang sama soundtrack lagunya pas baca tulisan ini. Seperti ikut bersenandung dalam kepala. Emang agak laen. HEhehe
Di luar hingar bingar kesuksesan jumlah penonton film Agak Laen, memang agak meresahkan dengan pola para penonton tanah air yang suka ngajak anak-anak, bahkan bayi saat menonton, padahal itu bukan genre film usianya. Miris sih lihat kelakukan mereka kaya gini
Ernest Prakasa selalu punya ide yang “agak laen” termasuk di film “Agak Laen” yang mengusung budaya Batak ini, ya. Keren ^^
Sekarang Agak Laen udah turun dari bioskop Semarang. Mungkin di kota-kota lain juga. Kerenlah bisa sampai lebih dari 9,1 juta penonton
Daku belum nonton filmnya kak huhu. Padahal penasaran dengan para akting komika yang udah kebayang deh kocaknya mereka
Sayang di tempatku tuh jauh bgt dr bioskop. Aku blm sempat nonton, eh udh turun layar aja. Padahal jumlah penontonnya udh tembus jutaan tuh. Emg menghibur sekali sih. Terlihat bgt keriuhan netizen yg selalu memposting tiket plus spoiler cerita2 lucu seabis nonton.
Keren bgt sih Koh Ernest kalo bikin cerita. Alur dan genrenya selalu segar. Dan nggak perlu mikir utk menikmatinya. Hehe.
Ini film bisa untuk semua umur? Kalo nggak boleh harusnya pihak bioskop nggak ngizinin sih.
Saya belum sempat nonton filmnya sih. Kayaknya kasihan si oki balik lagi ke ruang sel. Bener nggak? 😀
Nggak. Makanya nih penonton Indonesah, aduh … MinMot jadi pengen mengelus dompet ye khan.
Ahahaha … tunggu muncul di platform streaming legal nih kalau begini, Gengs.
Sebagai orang yang belum nonton film ini … aku jadi penasaran dengan … soundtracknya! Emangnya kenapa sih, kok sampai segitu terngiang-ngiang?
Duuh kok sampe skrg belum sempet yaaa hikss. padahal kata temen2 bagus banget trus baca review ini jadi makin mupeng tp apalah daya blm kesampaian waktunyaaa
Wow keren banget film agak laen dibawa ke amerika buat ditayangkan di sana. Bener banget Kak soundtrack film agak lain ini beneran bikin terngiang-ngiang dan enak bet. By the way pak Basuki yang selingkuh tapi jadi membawa berkah buat Wahana hantu mereka ya jadi viral gitu. Penasaran deh sama akhir filmnya jadi pengen nonton sendiri. Aku masukin list yang harus ditonton ah