Diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy, serial web drama Bidadari Bermata Bening hadir dengan kesejukan cinta yang sudah bisa disaksikan sedari episode pertama. Soundtrack-nya yang dinyanyikan oleh Rossa pun begitu kuat mencipta nuansa cinta yang halus, lembut, tenang, lagi penuh makna nan mendalam.
Menyaksikan akting dari Ari Irham dan Zoe Abbas Jackson dalam nuansa islami, menjadikan drama Indonesia satu ini begitu kental akan pesan ‘cinta nggak harus selalu panas dan terburu-buru’. Pandangan mata yang tertahan sebab paham hal tersebut bisa berujung dosa, obrolan dengan bahasa sayang yang begitu terjaga. Aih … cinta yang indah itu seharusnya begini kan ya, gengs?
Profil Series Indonesia Bidadari Bermata Bening
Judul : Bidadari Bermata Bening
Tahun tayang : 2023
Sutradara : Farid Dermawan
Penulis Naskah : Dono Indarto
Pemain :
- Ari Irham sebagai Gus Afif
- Zoe Abbas Jackson sebagai Ayna
- Vladimir Rama sebagai Yoyok
- Arief Didu sebagai Pakde Darsun
- TJ Ruth sebagai Bude Mijah
- Aisyah Aqilah sebagai Atikah
- Ikang Fawzi sebagai Kiai Sobron
- Enditha sebagai Nyai Sobron
- Boah Sartika sebagai Rohmatun
- Fatih Unru sebagai Bachir
Durasi : 10 episode
Sinopsis Drama Bidadari Bermata Bening
Ayna, gadis yang jadi yatim piatu ketika akhirnya ibunya meninggal dunia. Dengan terpaksa ia harus menetap di pesantren sebab Pakde Darsun yang merupakan satu-satunya keluarga dari pihak ibunya, enggan menanggung hidup Ayna.
Beruntungnya Ayna, apa yang almarhumah ibunya ajarkan sedari kecil membawanya diterima di Pondok Pesantren Kanzul Ulum asuhan Kiai Sobron secara gratis. Pun keinginan Ayna agar kelak bisa membuka toko roti seperti impian ibundanya semasa hidup, membawanya menjadi khadimat khusus urusan dapur. Ia pun begitu disayang oleh Nyai Sobron.
Di pesantren, Ayna menemukan lingkungan yang sempurna untuk perkembangan hidupnya. Sekamar dengan Rohmatun yang juga banyak membantu Nyai Sobron di dapur, menjadikannya punya sahabat lekat.
Sayangnya, Pakde Darsun ingkar janji. Tadinya Ayna hanya akan tiga bulan saja menetap di pesantren lalu kemudian melanjutkan sekolah kejuruan di bidang tata boga. Tapi lama sekali Pakde Darsun nggak pernah menjemput, menyenguk saja nggak. Ayna persis dibuang, ditelantarkan keluarganya. Lebih parah lagi, rumah peninggalan sang ibunda diubah jadi kandang hewan oleh Pakde Darsun.
Kata siapa hidup Ayna hancur? Di pesantren, ia bertemu tanpa diduga dengan anak bungsu Kiai Sobron yang baru saja kembali dari Al Azhar Kairo, Gus Afif. Di pertemuan pertama, Gus Afif sudah jatuh hati oleh cantiknya kerling mata Ayna.
Tahun berlalu, rasa suka Gus Afif tumbuh seiring waktu. Ayna juga begitu. Namun mereka tetap berjuang menjaga batas. Gus Afif melindungi Ayna dengan cara yang ia bisa dan nggak terlalu mencolok. Sementara Ayna menyadari rasa berbeda yang dimunculkan Gus Afif pada dirinya.
Tahun-tahun yang manis itu akhirnya harus usia jua. Ayna di penghujung jenjang pendidikan aliyahnya, mendadak dijodohkan dengan pemuda nggak terduga oleh Pakde dan Bude.
Yoyok, lelaki dengan hidup amburadul dan berteman lekat dengan preman, awalnya enggan dijodohkan dengan Ayna hingga ia menyadari kalau Ayna begitu cantik, pendiriannya pun berubah. Sebagai anak pejabat yang sedang berjuang menarik simpati masyarakat dalam pemilihan daerah, tentu saja Yoyok harus menunjukkan citra diri super baik hati. Kehadiran Ayna sungguh pas sekali.
Dari sisi Ayna, tentu saja ia nggak nyaman. Selain berjuang menolak permintaan Pakde dan Bude, Ayna juga lekas menyadari kalau Yoyok bukan lelaki baik. Ayna punya standar untuk calon suaminya sendiri. Lelaki salih yang paham soal agama. Itu saja. Ya … sosok yang sangat Gus Afif sekali.
Ayna dan Gus Afif pun saling memperjuangkan semampu mereka. Namun namanya juga nasib ya, nggak ada yang selalu lekas membawa gembira nan gegap-gempita. Ayna akhirnya dipersunting oleh Yoyok.
Hhh … Gus Afif tentu saja patah hati. Ayna … jangan ditanya seperti apa sedihnya. Tapi hebatnya Ayna, ia berkeras baru mengijinkan Yoyok menyentuhnya setelah hafal juz amma. Lalu tanpa diduga, Gus Afif mendapati hal buruk yang menimpa hidup Ayna. Ternyata, perjuangan Ayna dan Gus Afif masih punya jalannya.
Perpisahan hanyalah untuk orang-orang yang mencintai dengan matanya, karena untuk orang yang mencintai dengan hati dan jiwanya tidak ada kata perpisahan.
Apakah selanjutnya Ayna bisa lepas dari Yoyok? Mampukah selanjutnya Ayna bersama dengan Gus Afif dalam naungan pernikahan, seperti apa yang selama ini keduanya impikan?
Apakah Pakde Darsun mau memberikan restunya? Sadarkah Bude dan Pakde kalau selama ini telah ‘menyiksa’ anak yatim piatu, Ayna?
Bagaimana dengan pandangan dari Kiai dan Nyai Sobron? Bukankah sebab begitu menyayangi Ayna, keduanya jadi ragu jika Gus Afif yang menikahi Ayna padahal kedua tahu keinginan kuat putra bungsunya itu?
Pelik ya? Maka 10 episode dengan durasi hampir 1 jam sepanjang menonton tiap episodenya nggak akan terasa lama.
Sayangnya, persis seperti yang juga dihadirkan dalam novel Bidadari Bermata Bening, lelaki yang datang ke kehidupan Ayna bukan hanya Gus Afif dan Yoyok saja. Perjalanan Ayna menemukan pelabuhan hatinya panjang lagi berliku. Ditambah Gus Afif yang kemudian berhenti mengejar dan memilih menyerahkan segala perasaannya pada Ayna hanya pada Sang Khalik semata.
Sejuknya Cinta Berlatar Islami di Bidadari Bermata Bening
Kalau menyaksikan tayangan yang menghadirkan betapa rasa cinta dari dua orang anak manusia bisa begitu menggairahkan, serial Bidadari Bermata Bening menampilkan rasa yang sebaliknya. Sejuk terasa sebab cinta pada manusia nggak pernah lebih agung dibanding cinta pada Allah SWT.
Akting Ari Irham sebagai Gus Afif begitu matang di sini. Setiap kalimat dialog yang keluar dari mulutnya, terasa begitu mendamaikan hati penonton. Kompak dengan tokoh Ayna yang pandai membawa cinta pada ranah yang berbeda. Karakter Ayna yang lembut lagi penyabar, menunjukkan bahwa tangguh bukan berarti lekas menyerang dan mengamuk pada keadaan. Ayna dan Afif pasrah berserah namun nggak putus pada harapan.
Dari drama Bidadari Bermata Bening, saya belajar bahwa sabar itu nggak pernah ada ujungnya. Sabar bukan berarti sikap diam lalu menerima keadaan. Sabar itu perjuangan dengan tetap mencari celah untuk melepaskan kemalangan. Sabar selalu berteman dengan dekat dengan ikhlas, bukan?
Paling mantap di serial ini sebenarnya kehadiran Rohmatun, juga Bachir. Dua orang yang menjadi pendukung utama bagi Gus Afif dan Ayna. Aral rintang yang menghadang sahabat mereka masing-masing, berhasil mereka jadikan ajang untuk menepuk pundak dan menguatkan sahabat mereka tersebut.
Sementara para orangtua seperti Pakde dan Bude Darsun, seolah menggambarkan betapa dunia paling mudah membutakan. Hidup bisa acak-acakan sebab landasan hidup adalah kenyamanan diri dan keluarga sendiri, nggak peduli atas apa yang dialami orang lain. Duh … nanti kamu akan terkejut deh sama apa yang terjadi sama Pakde Darsun, gengs. Tenang … nggak seperti sinetron azab kok.
Dari Bidadari Bermata Bening versi series ini, ada banyak sekali pembelajaran lainnya yang bisa dipetik. Tentang nggak adanya kehidupan yang bisa diulang alias ReLIFE, sehingga berpegang pada Sang Pemilik Semesta adalah satu-satunya jalan untuk tetap bisa mencicipi rasa tenang dalam benak dan pikiran.
Sejuk. Enak didengar. Nyaman dipandang. Manis yang nggak berlebihan. Pas sekali jadi pedoman menjalin kedekatan dengan lawan jenis yang belum jadi mahram.
Suka dengan series Bidadari bermata Bening ini, walaupun endingnya kerasa kaku banget melihat akting Ari Ilham dan Zoe Abbas. But overall, pesan dari filmnya sampai, bagus bahkan, mengajarkan kita betapa kalau sudah Allah tetapkan jodoh kita, sabar saja, ia tak akan lari kemana
Eh, ada si tampan Ari Irham, xixixi.. Kalo cerita tentang jodoh gini apalagi latar pesantren, memang keknya bukan jadi hal baru ya, kak Cha. Yg penting sih, ini series bisa nyampein pesan filmnya dengan baik.
Btw, nontonnya di mana nih, kak? Penasaran pengen liat hehe..
aku baru tahu series ini. kalo ada series atau film islami biasanya aku tahunya yang dari bukunya Kang Abik. ternyata sekarng udh banyak ya series islami. dan ini kayaknya ceritanya menarik
Jadi pengen membaca bukunyaa, tapi memang ada lho di kehidupan nyata anaknyatim piatu dipelihara sodaranya tp diterlantarkan spt kisah novel tsb. (Gusti yeni)
Series ini rame banget di TikTok krn banyak potongan adegan berseliweran yang menceritakan kisah per episodenya.
Yg rame, banyak yg menyayangkan wajah imut Ari Ilham yg lbh cocok jd adiknya Ayna. Dan lagi2, Yoyok dianggap pantas menjadi gus Afif.
Ah namanya penonton tentu suka2 selera ya. Btw akting dr tokoh2nya emg keren sih. Smua pny keunggulan akting yg memerankan penokohannya sesuai novel.
Kalau adaptasi karya Habiburrahman El shirazy InsyaAllah bagus sih. Jadi pege lihat seriesnya. Lagi suka drama atau cerita lata pesantren gini
Penasaran dan jadi pengen nonton nih, apalagi diangkat dari Novelnya Habiburrahman pastinya penuh dengan kejutan. (Sugianto)
Wah jadi penasaran daku sama endingnya. Sayang nih dulu nggak baca novel atau noveletnya jadi kurang tahu nih ceritanya gimana
Ternyata, gak selamanya menyekolahkan anak di pesantren itu keluarganya juga berasal dari keluarga yang agamis ya.. Manusia, tetaplah dengan kemanusiaannya yang menginginkan harta. Karena pendapat manusia tentu setelah ada harta, maka hidup akan bahagia.
Semoga Ayna bisa berbahagia dengan apapun garis takdirnya.
Huhu, kok sediiii jadinya..
Karyanya Abdurrahman memang selalu bagus. Sejak ayat ayat cinta, karyanya yang lain juga gak kalah keren. Jadi belajar juga tentang kehidupan pesantren di tiap tulisannya.
Keren nih film berlatar pesantren, ada banyak banget pengalaman hidup yang bisa diambil dari film bidadari bermata bening ini, recommended untuk ditonton.
Sudah lama sekali saya tidak menonton film romance bertema Islami. Mungkin karena banyak sekali kecewa dengan idealisme agamis yang sebanarnya tidak begitu terealisasi di kehidupan nyata.
Sambil mengukuhkan ilmu agama dalam berumah tangga, entah kenapa bagi saya lebih logis film2 barat. Khususnya dalam melukiskan rasa, sex, logika, dan kehidupan dewasa yang sesungguhnya. Mereka lebih jujur dalam menceritakan banyak hal dalam rumah tangga.
Lalu, kita sandarkan semua pada agama. Ahkirnya kita dapati rasa aman dan harmonisasi.
wah menarik jadi penasaran baca novel dan lihat filmnya nih saya, 10 episode ga terlalu lama la
Kalau adaptasi karya Kang Abik selalu berlatar belakang islami ya? Seruu nih lihat kisah cinta di pesantren dan tiap tokoh berusaha menjaga hati sebelum sah jadi pasutri. BTW bisa ditonton di aplikasi mana ya?
MinMot sih nontonnya di VIU. Cusss kamu bisa ikutan lirik juga series-nya di sana.