Pada masa lalu — atau mungkin di masa kini pun masih terjadi — memilih mengembangkan bakat dan berkarir sebagai seorang penulis itu, nggak selalu mendapat dukungan baik dari keluarga. Begitulah yang sempat terjadi pada Kenji Miyazawa. Namun lewat film Father of The Milky Way Railroad, kisah hidup sang penulis cerita anak legendaris Jepang ini, tergambar lika-likunya.
Latar belakang keluarga dan bagaimana seorang penulis menjalani kehidupannya, sering menjadi sesuatu yang membuat kisah yang dituliskan akan berbeda dari penulis yang lain. Unsur ekstrinsik namanya. Maka karya Kenji Miyazawa mengapa sampai bisa memberi pengaruh pada Hayao Miyazaki yang merupakan pemilik studio Ghibli pun akan tercerahkan di sini.
Menonton film tema keluarga yang mengandung biografi seorang penulis ternama begini, lekas membawa MinMot mengenang serial Chicago Typewriter deh. Mau sejauh apapun masa berjalan, penulisnya boleh saja berpulang, tapi dirinya akan tetap hidup daklam karya-karya yang ia hasilkan.
Tentang Film Jepang Father of The Milky Way Railroad
Judul : Father of The Milky Way Railroad / Ginga Tetsudo no Chichi
Tahun Rilis : 2023
Sutradara : Izuru Narushima
Penulis Naskah : Riko Sakaguchi
Penulis Novel : Yoshinobu Kadoi
Pemain Utama :
- Koji Yakusho sebagai Masajiro Miyazawa
- Masaki Suda sebagai Kenji Miyazawa
- Nana Mori sebagai Toshi Miyazawa
- Yudai Toyoda sebagai Seiroku Miyazawa
- Min Tanaka sebagai Kisuke Miyazawa
- Maki Sakai sebagai Ichi Miyazawa
Durasi : 128 menit
Rate Usia : 13+
Pesan MinMot sebelum kamu ikut menonton film biografi dari Kenji Miyazawa lewat sudut pandang ayahnya ini, siapkan tisu dan segelas air sebelum kamu Ambil Remot, turn in on and enjoy ya. Akan ada airmata dan perasaan haru yang tersisa lama selepas kamu menyaksikan filmnya.
Kisah Kenji Miyazawa Lewat Sudut Pandang Ayahnya
Kamu tentu akan disuguhi alur maju kisah kelahiran seorang anak, hingga duka mendalam dari sang ayah ketika anak sulung yang diasuhnya dengan penuh kasih sayang harus meninggal lebih dulu.
Di mulai dari bulan Agustus 1896, Masajiro Miyazawa terburu-buru untuk kembali ke kampung halamannya di Hanamaki, Iwate. Ia mendapat telegram kalau putra sulung yang akan membawa nama keluarganya itu sudah lahir.

Persis seorang ayah baru yang selalu nggak sabaran untuk berjumpa dengan sang buah hati, Masajiro Miyazawa mengusahakan apa saja agar ia lekas tiba di rumah. Bahkan dirinya abai untuk menyapa ayahnya yang sedang duduk menjaga toko gadai, usaha keluarga Miyazawa di kala itu.
Di dalam, ia disambut oleh seorang bayi lelaki yang tengah lelap dalam keranjang. Hati-hati sekali Masajiro mencoba menyentuhnya. Matanya takjub oleh rupa gemas sang bayi lelaki. Sejak saat itu, ia bertekad untuk jadi ayah terbaik bagi sang buah hati.
Nama Kenji Miyazawa sendiri, diberikan oleh sang kakek, Kisuke Miyazawa. Kenji bermakna anak lelaki yang cerdas. Maka benarlah nama adalah sebuah doa.
Kenji Miyazawa jelas kelihatan tumbuh sebagai anak lelaki pintar nan penuh imajinasi. Sayangnya, tubuhnya dianggap lemah karena memang sering jatuh sakit. Bahkan di kala masih kecil dan belum memasuki usia sekolah, Kenji Miyazawa pernah menderita diare yang menyebabkan tinjanya bercampur darah. Penyakit akibat serangan bakteri shigella.
Sebagai ayah, Masajiro Miyazawa nggak membiarkan segala urusan anaknya diambil alih oleh sang istri, Ichi Miyazawa. Ketika tahu kalau Kenji harus dirawat di rumah sakit, Masajiro berkeras untuk merawat sendiri sang anak, menemaninya di ruang rawat.
Sosok Masajiro sungguh ayah yang berbeda dibanding para ayah kebanyakan di tahun itu. Dalam pengasuhan anak, dirinya cukup banyak terlibat. Tentu segalanya berasal dari rasa cintanya pada sang putra. Juga bagaimana ia menghayati dirinya sebagai seorang putra sulung di keluarga Miyazawa.
Biasanya, anak yang sakit akan selalu diurusi segala rupanya oleh ibunya. Namun Kenji Miyazawa adalah anak yang beruntung. Masajiro bahkan menyanyikan lagu bertema gugusan bintang saat menemani sang putra, agar dapat terlelap di kala malam, semasa dirawat lama di rumah sakit. Masajiro tahu, Kenji pasti merasa nggak nyaman selama di sana.
Pengorbanan Masajiro pun berbuah baik. Kenji kembali sehat. Ya, walaupun ujungnya malah Masajiro yang terserang radang usus karena terlalu lama berdiam di ruang rawat inap dengan segala keterbatasan rumah sakit di era awal 1900 itu. Penyakit yang menemani sisa usianya dan membuatnya hanya bisa makan bubur setiap musim panas.
Jangan dikira, sebagai ayah, Masajiro nggak mendapat protes dari ayahnya ya. Dia tenang saja ketika dianggap sebagai ayah yang lembek oleh ayahnya sendiri. Bagi Kisuke, cara Masajiro membesarkan Kenji, terlalu memanjakan.
Tahun berlalu, Kenji Miyazawa sudah tumbuh jadi remaja. Selepas menuntaskan sekolah menengahnya di Morioka, Iwate, ia kembali pulang ke Hanamaki. Sadar kalau putra sulungnya sudah cukup besar untuk meneruskan usaha keluarganya — toko gadai — Masajiro mulai meminta.

Dari sinilah, perseteruan antara anak dan ayah pun dimulai. Masajiro merasa kalau ia sudah cukup membesarkan Kenji Mityazawa untuk meneruskan bisnis keluarga. Di sisi lain, Kenji sadar diri kalau dirinya nggak punya kemampuan seperti ayahnya. Ia terlalu mudah empati, sehingga bisa saja kena tipu pelanggan mereka.
Di lain pihak, bagi Kenji, bisnis ayahnya sebagai penggadai itu, bukanlah bisnis yang baik. Ya … keluarga Miyazawa memberikan uang pada petani yang datang menggadaikan barang miliknya. Miriplah sama peminjam ya. Tapi nih Gengs, Masajiro Miyazawa ini lelaki yang baik budi, nggak ada jahat-jahatnya, bahkan dia pun nggak setegas ayahnya alias kakek dari Kenji Miyazawa lho.
Akibat pengaruh ayahnya yang wafat beberapa waktu kemudian, Masajiro Miyazawa tentu bersikap keras pada sang anak sulung, Kenji. Namun ia luluh juga ketika putrinya, Toshi Miyazawa mulai angkat suara. Bagi Toshi, Kenji memanglah berhati lembut dan akan lebih baik dibiarkan kembali belajar, dibanding harus lekas meneruskan toko gadai Miyazawa.
Masajiro kembali ke mode bapak-bapak paling sayang anak. Ia pun mengijinkan Kenji kembali melanjutkan studi.
Payahnya, bukannya memilih lanjut ke Tokyo atau coba masuk Waseda mengambil jurusan bergengsi, Kenji Miyazawa malah memilih belajar lebih jauh soal pertanian di Morioka. Waduh … kalo begini sih, Kenji nggak akan merantau keluar Iwate. Ujungnya malah jadi petani, seperti yang dihutangi sama Masajiro. Begitu kali ya kata hatinya Masajiro ini.
Tahun berlalu, perasaan nggak sanggup kenbali membawa Kenji pulang ke rumah. Kali ini, setelah sempat buat ribut karena minta lanjut sekolah, Kenji malah minta berhenti sekolah. Sebagai bapak, ya Masajiro naik pitam lah.
Tambahan tingkah lainnya. Kenji berkata kalau kepercayaan yang keluarganya anut, kurang mendalam. Nah lho, makin jadi nggak tuh kekesalan Masajiro sama anak lelaki sulungnya?

Kembali, Toshi si anak gadis yang jadi penengah. Toshi lebih tahu tentang Kenji. Ia ingat benar kalau onii-chan-nya itu bercita-cita jadi Andersen-nya Jepang karena memang segitu sukanya sama Hans Christian Andersen. Pun sedari kecil, Toshi sangat suka didongengi oleh kakaknya itu.
Terbukti, impian Kenji Miyazawa terwujud ketika Toshi terserang tuberkolusis yang memang menjadi penyakit mematikan di Jepang pada masa awal jaman Showa itu. Cita-cita yang terwujud selepas kehilangan Toshi, dan perasaan Masajiro selaku ayah yang akhirnya mengerti kemampuan sang putra kemudian memilih menggantikan Toshi untuk menjadi pendukung utama Kenji Miyazawa.
Hubungan Masajiro dan Kenji pun berubah kuat. Masajiro akhirnya bisa memperlakukan Kenji layaknya anak kebanggan, persis yang dulu selalu ia lakukan semasa Kenji masih kanak-kanak.
Impian Masajiro agar ada yang bisa meneruskan bisnis keluarga, toko gadai Miyazawa, ia lepas dengan ikhlas. Segalanya sebab ia mulai memahami esensi dari menjadi seorang ayah lewat segala rupa yang Kenji sukai (dan Kenji percaya diri dalam menjalaninya).
Namun di balik pilihan berat, selalu ada harapan baik. Seiroku Miyazawa, putranya juga, menjalankan bisnis di bidang yang berbeda, dan tetap mengibarkan nama keluarga Miyazawa sebagai pebisnis di wilayah Hanamaki.
Tapi takdir selalu nggak bisa ditolak. Kematian pun mampir lagi ke kehidupan Masajiro. Selepas kehilangan putrinya, Toshi, ia pun harus melepas Kenji berjumpa dengan sang pemilik hidup. Sakitnya pun serupa dengan Toshi.
Kehilangan Kenji Miyazawa nggak menyurutkan Masajiro terus bersemangat menepati janjinya pada sang buah hati. Lewat bantuan putranya, Seiroku Miyazawa, ia mengusahakan agar karya Kenji Miyazawa tetap dikenal para pembaca di Negeri Matahari Terbit sana. Sungguh sosok ayah yang menganggap impian anaknya adalah impiannya juga.
Di tahun 1935, dua tahun selepas Kenji Miyazawa berpulang, Masajiro menyusul. Namun hasil dukungannya pada sang anak, masih bisa dilihat hingga sekarang.
Sosok Kenji Miyazawa Dalam Father of The Milky Way Railroad dan Jejaknya Di Masa Kini

Kehidupan Kenji Miyazawa agak serupa dengan sosok Tsutomu Minakami yang dimunculkan dalam film The Zen Diary. Menyendiri, memilih bertani, kemudian menghabiskan sisia hari dengan menulis cerita.
Kenji Miyazawa bukan hanya menjadi penulis sastra anak-anak, melainkan juga seorang ahli di bidang pertanian. Beliau bahkan membina kelompok tani dari rumah musim panas yang ia tempati seorang diri.
Selain itu, tahukah kamu kalau Kenji Miyazawa juga pandai bermain cello? Bayangkan, betapa bangga sang ayah melihat anaknya berkembang sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.
Sosok lelaki tenang yang selalu melakukan banyak hal yang disukainya sepenuh hati. Kenji pun disebut sebagai penganut buddhis yang taat. Bahkan lewat Father of The Milky Way Railroad, terlihat benar seberapa mendalam ia menunjukkan segala yang ia percaya di kesehariannya.

Di masa sekarang, ada sebuah museum peringatan yang dibuat khusus untuk Kenji Miyazawa di Hanamaki, Iwate. Bila kamu terpikir untuk mengunjungi museum ini, kamu akan turut menyelami sejauh apa imajinasi dari seorang Kenji Miyazawa. Tempat ini dikenal juga dengan Miyazawa Kenji Dowa Mura.
Wajar bila selanjutnya, karya beliau banyak memberi pengaruh para seniman Jepang lainnya, semisal Hayao Miyazaki. Ketertarikan sang maestro pada sains terutama ruang angkasa, dongeng, dan dunia fantasi, terasa sekali kesannya turut tersemat dalam berbagai karya Studio Ghibli.
Sekali lagi terbukti, bahwa suatu karya hasil pikir itu seringnya bertahan melintasi waktu. Bayangkan, apa yang Kenji Miyazawa hadirkan di masanya (tentu lewat dukungan penuh ayahnya, Masajiro Miyazawa) saat ini dapat dilihat pengaruhnya dalam karya seniman Jepang lainnya, bukan?
Masajiro Miyazaki jika kita lihat sekilas mirip sama Jacky Chan yak, apa cuma perasaanku saja,, hehehe
Sangat menarik sekali…… Miyazawa tidak pernah mencapai ketenaran dan pengakuan selama hidupnya. Banyak karyanya baru mendapatkan apresiasi setelah kematiannya pada tahun 1933 di usia 37 tahun. Kini, Miyazawa dihormati sebagai salah satu penulis dan penyair Jepang terhebat, dan karyanya terus menginspirasi generasi baru pembaca di seluruh dunia.
Masajiro ini apakah kek sandwich yak, punya ayahnya yang seperti itu.. Eh di sisi lain dia menjadi ayah yang bikin haru. Kisah tentang keluarga seperti ini selalu bikin hati terenyuh ya
Open minded banget ya Masajiro ini. Walau sempat menentang keinginan Kenji, tapi akhirnya mengalah demi keinginan sang anak. Jarang ada sosok ayah seperti Masajiro, meskipun di jaman yang sudah modern banget ini.
Wah kalau baca jalan ceritanya, film Father of The Milky Way Railroad ini bagus sekali, ya. Bisa jadi panutan parenting untuk para ayah. Bagaimana suksesnya seorang Kenji Miyazawa lewat dukungan penuh ayahnya, Masajiro Miyazawa.
Keren banget ya mbak si Kenji Miyazawa ini. Ternyata memang karya yang universal itu abadi sepanjang masa bahkan bisa abadi bila terus diperkenalkan. Jadi terinspirasi untuk menulis supaya karya-karya bisa tetap abadi
Film biografi yang menarik, inspiratif, dan menghangatkan hati. Plus jadi tau dikit tentang sejarah dan kehidupan masyarakat Jepang tempo doeloe.
Kisah Kenji Miyazawa jadi penulis ternama penuh tantangan ya, Kak. Lewat film Father of The Milky Way Railroad ini, perjuangannya pasti bakal dikenang terus sama penggemarnya atau mungkin sama penulis² pemula.
Baru baca reviewnya saja sudah nahan sesak di dada, apalagi kalau nonton. Beneran, kudu nyiapin tisu.
Owww rupanya yang mempopulerkan karya Kenji justru ayahnya yaa… yang semula tidak setuju dengan Kenji yang lebih mengutamakan aktivitas selain meneruskan bisnis pegadaian milik keluarga. Sungguh cinta kasih seorang ayah yang tak terbatas waktu. Bahkan setelah putranya meninggal, sang ayah tergerak untuk mempublikasikan tulisan anaknya.
Keren banget perjuangan Kenji Miyazawa. Berasa kita diajak menyelami kisah hidupnya sedari kecil. Kita jg bs belajar parenting dr kisah ini. Bener2 mendidik anak tuh ga gampang dgn segala kerumitannya.
Salah satu tujuan gw kl bener2 ke Jepang tuh emg ke museumnya. Selain ke museum Doraemon.
Sama juga dengan aku ini tidak semua bakat di support dengan baik sama keluargaku. Tapi tetap semangat walaupun belum terlihat sukses. Seru juga ini biyografi Kenji Miyazawa
Berubah status jadi orang tua sangat menyenangkan, apalagi jadi Ayah. Saking pengen cepet2 pulang nggak nyapa ayah nya dulu ya. Dari sini aja udah haru
gak sedikit seniman termasuk penulis yang karyanya baru terkenal setelah tiada. tapi membaca review diatas, perjuangannya cukup berat ya, melepas satu impian demi impian lain. segitu cintanya terhadap anak. saya belum pernah baca karyanya kenzi,mungkin setelah ini saya mau cari cari karyanya
Hwaa dari baca sinopsisnya aja udah kebayang sedihnya kek apa. Kalau ngomongin sosok laki2 berhati lembut mirip banget sama ayahku. Ayahku juga sangat terlibat dalam pengasuhan, apalagi saat anak-anaknya sakit. Sehat2 ayahku.
Adik Toshi sangat dekat sama masnya yaa..
Ini juga menurutku hubungan yang hangat di keluarga Miyazawa.
Selain memang Ayahnya yang mendidik tidak seperti Ayah Jepang pada umumnya. Dan akhirnya, mashaAllaa.. anaknya bisa bertumbuh sesuai dengan minat dan bakatnya.
Aku heran banget nih.. bisa gitu yaa… otak kanan dan kirinya seimbang??
Btw, mas Kenji Miyazawa remaja dari samping mirip banget sama mas Taeyong NCT.
Hehhee..
Tertarik sekali membaca Biografi ini, apalagi setelah tahu soso Masajiro Miyazawa yang benar-benar terlibat langsung dalam pengasuhan anaknya. Makin menguatkan para ayah ini seharusnya, kalau para ayah juga harus hadir dalam pengasuhan
Awal baca judul, saya pikir Kenji yang cewek. Ternyata yang anak cowok, ya. Terus dalam otak saya, Toshi ini cowok. Karena dulu punya murid cowok yang namanya Toshi.
Ini bisa ditonton dimana ya kak filmnya? Jadi penasaran pengen nonton
MinMot kemarin dapat kesempatan nonton di Japanese Film Festival Online 2024. Sesi nonton film-nya sudah berakhor. Kalau mau nonton drama Jepang, masih bisa. Ada 2 drama yang tayang sampai tanggal 19 Juli nanti.
saya suka sekali membaca biografi orang-orang terkenal karena selalu ada inspirasi dan insight yang bisa kita ambil termasuk Kenji Miyazawa ini, dan ternyata justru karyanya diakui dan dihargai setelah beliau tidak ada ya dan namanya sekarang menjadi salah satu seniman berpengaruh di Jepang
aku paling suka tentang film keluarga kayak gini. karena kesan menontonnya sangat hangat dan biasanya relate sama aku juga