Daftar Film Di Japanese Film Festival Online 2024

japanese film festival online 2024

Menanggapi rikues dari seorang Gengs-nya Ambil Remot, maka MinMot akan menepati janji yang sudah MinMot ucapkan kepada si doi. Itu tuh, salah satu pembaca blog Ambil Remot. So, here it is, deretan daftar film di Japanese Film Festival Online 2024 yang bisa kamu saksikan sepanjang penayangannya nanti.

Sudah siap? Aih, MinMot juga penasaran sih sama semua detail sinopsis film yang akan tayang itu, hendak menyajikan cerita yang bagaimana.

So, let’s go! Ambil Remot, turn in on and enjoy!

Film Jepang yang Tayang Di Japanese Film Festival Online 2024

Setelah minggu lalu MinMot memunculkan daftar film Jepang yang akan cilukba dan menyambut para penyuka film Jepang di JFF 2024, so it time to breakdown, filmnya bakalan cerita tentang apa sih. MinMot mulai sesuai dengan urusan yang kemarin MinMot tayangkan ya.

Father of The Milky Way Railroad

Merupakan sebuah film biografi yang mengusung tema drama keluarga. Mengangkat kisah hidup dari seorang penulis Jepang ternama di era akhir jaman Taisho dan era awal jaman Showa, Miyazawa Kenji.

Ia merupakan seorang novelis dan penyair sastra anak-anak yang kemudian karyanya di masa depan, memberi pengaruh besar pada kemunculan karya lainnya, semisal karya-karya animasi dari animator Hayao Miyazaki si pendiri Ghibli. Pun masih banyak sosok ternama lagi yang mengagumi beliau.

Miyazawa Kenji lahir di tahun 1896 dan wafat pada 1933. Dalam film Fathers of the Milky Way Railroad ini, kisah hidup beliau akan dihadirkan melalui sudut pandang ayahnya.

Film ini menghadirkan adegan merokok. Jadi, MinMot harap, bila kamu menontonnya bersama anak-anak, sebaiknya kamu bersikap cukup bijak menjelaskannya ya. Oh ya, rate usianya dari 13+.

Anime Supremacy!

Kali ini temanya tentang bidang kreatif nih. MinMot langsung teringat Its A Summer Film! deh.

Mengisahkan tentang seorang sutradara perempuan amatir yang bersaing sengit dengan seorang sutradara jenius yang akan merilis karya anime terbarunya. Kalau mau intip sedikit tentang kehidupan para animator dalam menyajikan anime, nampaknya film satu ini harus masuk dalam watchlist kamu deh, Gengs.

Kemungkinan, kamu akan mendapati sebagaimana gigihnya orang-orang yang terlibat dalam industri animasi Jepang, berjuang menelurkan karya dan menunjukkannya pada khalayak. Kayaknya, sebelum nyemplung jadi animator, bisa nih Anime Supremacy! jadi salah satu referensi tontonan kamu. Tenang, rate usianya 13+ kok.

I Am What I Am

Lewat film berjudul I Am What I Am ini, nampaknya penonton akan diajak untuk melihat sudut pandang dari seorang perempuan muda yang ingin hidup mengikuti kemauan hatinya. Sementara ada nilai-nilai sosial yang sering menghadap dan membuatnya mau-nggak-mau harus melawan.

Film yang akan menghadirkan sosok perempuan yang nggak tertarik pada kehidupan romansa. Pun ia berjuang keras untuk hidup bebas, pun nggak mau terjebak oleh pandangan orang lain.

Rate usia film ini tuh ada di angka 17+ ya. Selain itu, ada adegan yang menunjukkan konsumsi alkohol dan rokok juga.

The Line That Define Me

Pernah tahu tentang alisan lukis sumi e? MinMot juga baru tahu nih karena sengaja mencari tahu dulu sebelum menceritakannya ke kamu, Gengs.

Jadi, lukisan gaya sumi e merupakan gaya melukis dengan tinta hitam putih. Tampilannya yang sederhana seringnya ditujuka untuk menghadirkan keagungan, termasuk menghadirkan imajinasi. Biasanya menunjukkan kehidupan dan semangat dari para pendeta Zen.

Nah, di film Jepang ini, ada seorang pemuda yang menemukan “pulih dari luka-luka hidup” setelah menemukan kenyamanan lewat lukisan sumi e. Jadi belajar lagi kan ya tentang sisi tradisionalnya budaya Jepang.

Walau rate usia penontonnya mulai dari 13+, tetapi ada adegan yang berkaitan dengan rokok dan konsumsi alkohol. Harap kamu bersikap bijak saat menonton ya, Gengs.

The Lone Ume Tree

Nampaknya film satu ini akan penuh air mata deh, Gengs. Mengisahkan seorang pemuda autis yang hidup bersama ibundanya yang telah lanjut usia. Akan banyak kenyataan pahit yang kamu dapati, tentang bagaimana para pengidap autisme menjalani hidupnya di masyarakat.

Lagi dan lagi nih MinMot ingatkan. Walau ada di rate usia 13+, tetap ada adegan mengonsumsi minuman keras ya di film ini.

KIBA : The Fangs of Fiction

Kalau film sebelumnya bahas industri animasi, di film berjudul KIBA ini, kamu akan menemukan bagaimana kehidupan dari orang-orang yang bekerja untuk sebuah majalah. Nah kan, di saat kehidpan digital makin berkembang, akankah majalah tetap bertahan?

Film ini ada di rate usia 17+. Selain itu, ada adegan merokok, konsumsi alkohol, sampai kekerasan juga.

Single8

Entah kenapa, MinMot jadi merasa, daftar film di Japanese Film Festival Online 2024 ini banyak menyentuh ranah pekerja kreatif terutama film deh. Apakah industri kreatif Jepang semenarik itu?

Kali ini tentang para pemuda di era tahun 1970-an yang punya passion terhadap film 8mm. Mereka yang jatuh hati pada Star Wars dan film fiksi ilmiah, berjuang membuat karya mereka sendiri.

Rate usianya sih 13+. Dan kali ini, film ini cukup aman ditonton karena bebas dari scene yang menampilkan segala rupa yang haromita, Gengs. Yippiy.

My Broken Mariko

Kali ini film dengan rate usia 17+ yang mengangkat tentang hubungan persahabatan dari dua orang gadis. Si tokoh utama ceritanya, melakukan perjalanan menuju laut demi membawa abu kremasi dari Mariko, karibnya.

Film ini sebenarnya akan cukup menguras energi MinMot nih. Soalnya, bukan hanya membawa aura berkabung yang dalam, juga menghadirkan adegan berdarah, sex, alkohol, kekerasan, bahkan suicide. Jadi, harap waspada kalau kamu gampang ke-trigger ya, Gengs.

The Zen Diary

Kalau film ini, banyak memunculkan tentang makanan ala kuil Zen alias area pedesaan nih. Jadi, tersebutlah seorang penulis yang tertarik pada berbagai menu masakan sederhana yang selalu memberi kesan mendalam. Setiap musim, menu yang disajikan akan berbeda.

Oleh karena rate usianya di angka 13+ dan film ini termasuk aman setiap scene-nya, bisa nih jadi pilihan untuk nonton bareng. Janjian apa gimana nih, kita, Gengs?

School Meals Time Graduation

Ada lagi nih Gengs, film yang membahas soal makanan. Sudah begitu, latar tempatnya di sekolah menengah di Jepang pula.

Tentang seorang guru yang mengajak muridnya untuk menyukai sesi makan siang di sekolah, dan menikmatinya. Masuk genre komedi sih, kalau dari sinopsis line up yang MinMot tengok. By the way, akan ada adegan konsumsi minolnya nih di film satu ini.

Baby Assassins

Bagaimana jadinya bila dua orang gadis SMA menjadi pembunuh bayaran? Bagaimana keduanya bisa berbaur dengan masyarakat?

Genrenya sih action comedy ya, Gengs. Selain itu, rate usianya tuh 17+, ditambah ada adegan berbau sex, kekerasan, darah, dan nudity juga.

We Made A Beautiful Bouquet

Kamu yang suka banget sama kisah romance, mari merapat! Film ini akan membawamu pada perjalanan cinta dua sejoli yang penuh warna dan indah serupa buket bunga.

Namun, karena rate usianya 17+, pun ada adegan konsumsi minol, sex sampai nudity, sebaiknya bijak dalam memilih tayangan ini ya. Semoga walau kisahnya manis, buruh-buruknya nggak kamu remake di real life lho ya.

Wedding High

Dari yang MinMot baca dan simpulkan sih, film Wedding High yang mengusung genre komedi ini tuh akan menunjukkan tentang perasaan gegap-gempita selama mempersiapkan pesta pernikahan gitu. Rate usia tentu saja 17+ ya, Gengs. Selain konsumsi minol, akan ada adegan ‘bahaya yiha yiha” juga scene merokoknya.

The Handsome Suit

Film tema komedi fantasi romantis. Berkisah tentang sebuah jas yang bila dikenakan oleh sesiapa saja, akan membuat si pemakainya jadi terlihat tampan.

Berlatar tahun 1980-an. Menghadirkan karakter pria yang sangat insecure sama dirinya. Tapi ketika memakai si jas itu, kehidupannya seketika berubah bak mimpi.

Komedi yang disajikan di sini, tentu saja komedi dewasa, sebab hanya aman disaksikan bagi kaum 17+. MinMot menemukan peringatan soal minuman keras, sex, sampai nudity juga nih.

We’re Broke, My Lord!

Tentang seorang pangeran muda yang berusaha semaksimal mungkin untuk melunasi utang senilai 10 milyar yen. Kalau nggak mampu bayar, doi disuruh “hara-kiri” alias “potong perut”. Tahu khaaannn ya, Geng?

Tentu saja, genre film ini tuh komedi. Rate usia di level 13+. Tapi, ada adegan yang memunculkan konsumsi rokok sama miras juga. Hmmph, ya namanya film Jepang ya, adegan begini sering muncul memang.

Jungle Emperor Leo (Kimba The White Lion)

Inilah satu-satunya film yang aman ditonton bareng para bocil komplek. Sebuah karya dari masterpice dari Tezuka Osamu. Film animasi yang hadir pada 1966. Mengisahkan tentang anak singa bernama Leo.

I Go GaGa : Welcome Home, Mom

Kalau I Go GaGa ini, merupakan sebuah film dokumenter yang menayangkan rekaman keseharian dari sepasang lansia. Direkam secara langsung oleh sang anak perempuan.

Menggambarkan kegiatan sang ayah yang sudah lanjut usia, sibuk mengurus istrinya yang mengalami demensia. Duh Gengs, siapin sapu tangan berbagai warna sih ini sebelum nonton ya.

Twenty-Four Eyes

Lagi dan lagi, ada film lawas keluaran tahun 1954 yang tayang di Japanese Film Festival Online. Berlatar kehidupan di masa perang.

Tentang seorang guru perempuan yang mengabdi di suatu pulau, hidup bersama dengan dua belas orang muridnya. Dianggap sebagai salah satu film yang menguras air mata dan menghangatkan hati.

Film Jepang Mana yang Akan Kamu Tonton Di Japanese Film Festival Online 2024 Nanti?

MinMot nggak menayangkan clue dari film horror competition yang akan tayang sepanjang JFF Online 2024 sebagai pilihan yang nantinya bisa kamu lirik secara mandiri pada laman resmi Japanese Film Festival. Pun MinMot sedikit menyisipkan soal rate usia penonton dan adegan apa saja yang akan dimunculkan.

MinMot yakin, kamu akan menjadi penonton yang bijak. Apalagi kan karena filmnya bisa ditonton secara gratis — walau berbatas waktu — pun bisa disaksikan tempat nonton nyaman di rumah yang paling kamu suka, kamu akan mengondisikannya dengan baik.

Baiklah … kalau begitu, happy watching, Gengs.

Artikel yang Direkomendasikan

30 Komentar

  1. Penasaran nih bisa nonton di mana film-film dari daftar di atas. Banyak banget dan seru-seru semua. Baru klik websitenya doang. Mau bikin akun ah…Sempet intip, watch for free ya?
    Kan asik…Makasin infonya

    1. Met nonton ya. Mulai besok siang nih udah bisa ditonton gratis. Tiati kelewat tanggalnya ya, Gengs.

  2. Banyak juga nih pilihan filmnya.
    Daku tertarik sama yang Anime Supermacy deh. Soalnya kagum gitu sama anime² yang amat mendetail buatnya belum lagi kalo pake ekspresi, makin gemess

  3. Banyak banget ternyata filmnya. Tapi dari sekian banyak itu saya teringat dan penasaran dengan yang judulnya I Am What I Am. Sekaligus penasaran bagaimana kehidupan remaja atau perempuannya menuju dewasa di Jepang sana seperti apa …

  4. Father of The Milky Way Railroad kisah penulis Miyazawa Kenji seru deh keknya, apalagi beliau jadi tonggak munculnya animasi sekelas Ghibli. Terus, penasaran juga sama School Meals Time Graduation, aku juga bakal nungguin adegan pas makan siangnya sih pasti, xixixi.. Demen juga sih sama genre romansa or comedy, yg sedih² juga boleh deh, pasti menguras emosi bangets.

    Enw, Kak, bisa tolong tambahin covernya dong, biar lebih menarik dan jadi tau kekmana wujud animasinya, hehe..

    Thanks MinMot.

    1. Thanks so much juga ya, Gengs.

      Aih, arigatou atas sarannya.

  5. Jadi pengen nonton Zen diary hihihi just like my last name . Kidding. Film2 yg lain menarik juga ya. Sukaa ama film Jepang karena ide dan ceritanya tuh gak monoton.

    1. Panggilan alam buat ikut nonton nggak sih, Gengs? Ihihihi ….

  6. Zen Diary kelihatannya seru, Miiinnn. Apa karena ada “penulis” ya. Hehehe…. Jadi ngerasa relate dengan diri sendiri. Nobar yuk, MinMot.

    1. Ayoookkk.

      MinMot udah duduk manis nungguin momen bisa nontonnya nih.

  7. Yuni Bint Saniro

    Aku bukan seorang yang suka nonton film Jepang. Cuma kalau dibaca dari sinopsisnya, memang ada beberapa yang menarik sih. Kayak I am What I am misalnya.

  8. Aku liat film jepang kek film thailand ngga sih punchlinenya? Meskipun ngga sebening drakor tapi ceritanya pada bagus2 dan super detail.

  9. Genre yang disajikan di festifal film Japan ini cukup lengkap juga ya, ada yang genre romance, komedi, animasi, film dokumenter dan lainnya. BTW, emang sering ya muncul adegan rokok dan mir*s di film Jepang?? Info yang sangat keren sekali Kakaqqq

    1. Di drama korea pun nggak kalah sering munculnya. Terutama yang minum minolnya sih.

  10. Wah seru ini MinMot,, apalagi klo bisa di tonton secara Gratis. Kira-kira film mana ya Min yang paling recomended.

    1. Ehm uhuk uhuk … ijinin MonMot jawab secara diplomatis ya.

      Kan film itu biasanya tergantung selera, jadi MinMot nggak sanggup saranin nih kalau sekelas film festival gini. Ehehe … gomen nee.

    2. Deretan judul-judulnya sepertinya sangat menarik. One of them saya tertarik dengan I am what I am

  11. Sineas Jepang memang idenya ada aja, ya. Film-filmnya tampak menarik dengan kisah yang segar

  12. Asyik bisa nonton Japanese Film Festival secara daring nih. Jadi meskipun ga di kota besar, kita masih bisa nonton film Negeri Sakura ini dgn nyaman sambil rebahan di rumah.

    Emg ga seseru waktu nonton di bioskop sih. Tapi kan bs lebih bebas dan ga keluar duit sama sekali, kecuali akses internetnya ya. Hehe.

    Penasaran mau nonton We’re Broke, My Lord. Kyknya seru tuh.

  13. Wiwin Pratiwanggini

    Prioritas pertama yang pengin saya tonton adalah I Am Who I Am. Penasaran endingnya nanti gimana.

  14. Kayaknya belum pernah nonton film dan drama Jepang secara full. Entah mengapa kurang memikat hati saya. Namun, kali ini saya tertarik dengan Single8. Apalagi tentang film ilmiah gitu. Pasti seru dan banyak tantangan.

  15. Aku udah nonton yang we made a beautiful buket. Romantis banget, bahkan sampai setelah putus juga tetep kesannya romantis. Unik soalnya kisah cinta mereka.

    1. Ihiwww, MinMot jadi makin penasaran.

  16. wah jarang nonton film atau drama Jepang nih, jadi agak asing sama judul-judulnya. tapi kayaknya aku penasaran pen nonton I Am What I Am

  17. Asik banget daftar film di Japanese Film Festival Online 2024 banyak banget dan seru-seru ya kak. Jadi penasaran, ini gratis kan ya kak? bikin akun ahh… mayan buat hiburan nih..

  18. Sekarang Jepang juga se-vulgar itu yaa..
    Tapi ini film sih yaa. target pasarnya mulai dari 13+ dan wajar agar memantik ketertarikan ada adegan tertentu. Eh, kesannya gimanaa gitu yaa..
    Hehhee, soalnya dorama Jepang tuh asa masih sopan-sopan kitu nyaa..

    Pingin nonton yang romance di JFF Online 2024 aah..
    Haturnuhun rekomendasinya MinMot.

  19. Pilihan filmnya banyak juga ya.dan kayaknya bagus semua. Catat judulnya ah. Siapa tahu bisa nonton salah satunya yang bagus

  20. Wah, Film Jepang ternyata ga kalah beragam genre nya dari film-film Korea ya, Kak. Jadi pengen sesekali nonton film Jepang biar nambah wawasan juga

  21. Wah, serunya line-up film di Japanese Film Festival Online 2024! Dari drama keluarga hingga komedi romantis, semuanya tampaknya menghadirkan kisah yang menarik dari berbagai sudut pandang. Tapi tentunya, perlu bijak memilih sesuai dengan preferensi dan kesiapan untuk menyaksikan adegan-adegan yang sesuai dengan rating usia masing-masing film.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *