Lama ya MinMot nggak hadir di Ambil Remot. Maklum, hidup kan harus terus berjalan di dunia nyata kan ya. Belagak cari cuan dulu persis para pekerja keras bagai quda di Branding in Seongsu.
Drama korea yang munculnya di tahun ini nih, merupakan salah satu drakor yang memunculkan Kim Ji Eun sebelum bikin perasaan penonton teraduk-aduk sama tingkahnya sebagai pemeran pembantu dari salah satu drakor yang dalam bahasa Indonesia diberi judul “drama tetangga sebelah”. Nah, kalau di sini kan, doi jadi pemeran utama nih, Gengs.
Gereget gereget cinta ketika Kim Ji Eun yang memainkan karakter Kang Na Eon beradu akting dengan Park Solomon. Tolonglah, penonton ikutan dibuat heboh jadinya.
Profil Drakor Branding in Seongsu
Judul : Branding in Seongsu / 브랜딩 인 성수동
Sutradara : Jung Heon Soo
Tahun Rilis : 2024
Penulis Naskah : Choi Sun Mi, Jeon Sun Young
Pemain Utama :
- Kim Ji Eun sebagai Kang Na Eon
- Park Solomon / Lomon sebagai So Eun Ho
- Yang Hye Ji sebagai Do Yu Mi
- Kim Ho Young sebagai Cha Jeong Wu
Durasi : 24 episode
Buat kamu yang memang bekerja di bidang periklanan atau belajar soal dunia iklan, bisa jadi kamu akan tertarik menyaksikan Branding in Seongsu dengan tujuan untuk belajar dari proses branding di tiap episodenya. Terlepas dari tema bertukar jiwa dan urusan romansa yang jadi warna dominan dari drama korea ala office love story ini.
Berkenalan dengan Daerah Seongsu-dong di Korea Sana
Sebelum membahas lebih mendalam soal Branding in Seongsu dari sisi drama, rasanya kurang afdol kalau MinMot belum ajak kamu jalan-jalan dulu ke daerah Seongsu yang menjadi latar lokasi dari drama korea bergenre fantasi satu ini. Sebab dari sana, kamu akan jadi paham, kenapa sih tema anak agensi periklanan menjadi tema utama dari drakor yang dibintangi Park Solomon alias Lomon dan Kim Ji Eun.
Seongsu sendiri merupakan suatu tempat yang berada di Kota Seoul. Biasa disebut sebagai Seongsu-dong, di Seongdong-gu.
Seongsu dipenuhi oleh pabrik-pabrik tua dan juga berbagai pabrik sepatu buatan tangan alias sepatu handmade. Pamornya di masa lalu tentu saja tersohor. Namun perkembangan jaman menggerusnya perahan dan membuatnya jadi jarang dilirik lagi. Kalau di Indonesia, skala usahanya bisa miriplah sama yang di Cibaduyut. Koreksi MinMot kalau kurang tepat ya.
Namun keberadaan Seongsu-dong yang nampak antik bertahun-tahun ini, pada sekitar pertengahan 2023 mulai banyak berubah. Lokasi tersebut seolah disulap menjadi surga belanja dan mulailah bermunculan berbagai pop-up store dari berbagai brand yang ingin menarik perhatian para konsumen di sana.

Nah, wajar bila sepanjang menonton drama Korea Branding in Seongsu ini, kamu akan ikut belajar untuk memikirkan ide-ide kreatif bagi suatu brand yang sedang diangkat dalam alur ceritanya, kemudian bagaimana cara mengimplementasikannya ke dalam wujud sebuah pop-up store. Apalagi kan ya, pop-up store itu umumnya berupa suatu stand besar untuk promosi dari suatu brand yang durasinya nggak akan lama-lama.
Walhasil, bila kamu punya rejeki dan berkesempatan untuk melakukan wisata ke Korea Selatan, kamu yang anak periklanan bisa nih buat mengunjung Seongsu-dong untuk belajar alias studi banding sambil traveling. Bisa jadi nih ya, drama korea bertema periklanan ini juga dihadirkan dalam rupa tontonan tuh untuk menarik wisatawan luar. Iya nggak sih?
Sinopsis Awal Drakor Branding in Seongsu
Sudah dapat bisikan singkat soal daerah Seongsu alias Seongsu-dong, Seongdong-gu, Seoul? Maka mari melipir untuk bahas dramanya lebih jauh. Tapi sebelum itu, MinMot mau matur thank you dulu sama sumber artikel pendukung MinMot soal daerah Seongsu yang muncul di post review drama korea kali ini. Kamsahamnida, Korea Net.
Kisah awalnya tentu saja bermula dari sebuah kantor periklanan yang memang berlokasi di Seongsu dan menangani beberapa brand yang mau membuka pop-up store di wilayah sekitaran Seongsu. Tersebutlah nama Kang Na Eon, si manager muda nan sukses yang menjadi salah satu pemimpin utama di agensi periklanan tersebut.
Usianya yang masih terbilang hijau untuk posisi petinggi di agensi, membawanya menjumpai rekan selevel yang hobi banget sirik sama segala rupa gebrakan yang Kang Na Eon buat. Kalau diungkapkan pakai bahasa sederhana sih, “ngapain sih ni anak masih bau kencur sudah pegang kendali di tim paling bergengsi dari ahensi kita ini.”
Memang sih, pembawaan Kim Ji Eun sepanjang menjadi Kang Na Eon tuh kelihatan nge-leader sekali. Dia selalu mengusahakan agar klien incaran perusahaannya, pekerjaannya bisa dipegang langsung oleh timnya Kang Na Eon ini. Ambisiuslah, pokoknya. Sampai segala cara bisa Kang Na Eon lakukan hanya demi sebuah pekerjaan.

Di lain situasi Lomon menghadirkan karakter mas mas rusuh yang baru saja mencicipi dunia pekerjaan untuk petama kalinya. Selepas lulus dari kampus, ia melamar pekerjaan di agensi Seongsu ini. Nah, dari sanalah awal mula hubungan penuh percikan asmara dhuarrr dhuarrr antara Kang Na Eon dan So Eun Ho terjadi.
Lalu, kok bisa Kang Na Eon sama So Eon Ho jadi bertukar tubuh? Oh, bukan … lebih tepatnya, bertukar jiwa, deng.
Sebagai sosok yang ambisius pakai banget, segala hal selalu diupayakan oleh Kang Na Eon. Sampai ke tahap, demi menuruti keinginan klien yang membayar jasanya selaku tenaga periklanan, Kang Na Eon nggak gentar untuk menghancurkan kehidupan orang lain. Dalam kisah Branding in Seongsu, tentu saja para pengusaha sepatu buatan tangan yang sudah lama mencari penghidupan di antara bangunan pabrik-pabrik tua di Seongsu-dong.
Kang Na Eon dengan teganya membuat keributan, menghancurkan, pokoknya … hhhh, MinMot sampai menjadi pendukung Lomon alias So Eun Ho garis keras di bagian yang ini. Kang Na Eon persis seorang perempuan yang seolah nggak punya empati dan simpati ke orang lain. Hadeuh … kalau ketemu atasan macam begini, MinMot sih pilih resign saja lah ya. Kerja tuh cari berkah, bukan ngumpulin dosa dari tangisan orang-orang nggak berdaya.

tuh … kurang ratu tega apa coba Kang Na Eon
Selanjutnya, tentu usaha Kang Na Eon berhasil. Pop-up store untuk salah satu produk kosmetik dengan logo mirip kelinci yang di klaim produksinya ramah lingkungan dan peduli pada hewan dengan nggak melakukan uji coba produknya pada binatang itu, jadi sudah. Bagus banget konsepnya.
Dibantu oleh timnya, yaitu Do Yu Mi dan ketua tim design yang rupanya sudah begitu lama memendam perasaan cinta sama Kang Na Eon, Cha Jeong Wu. Benar-benar kreatif dan sesuai request dari si klien.
Berhubung So Eun Ho ini anak baru yang masih suka dijadiin ‘babu’ oleh tim — kenapa sih harus ada budaya begini di dunia kerja tuh? kzl — akhirnya dia dikirimlah untuk riset ide ke pabrik kosmetik berlogo kelinci tadi. Bermula dari barangnya So Eun Ho yang ketinggalan, ternyata kejanggalan praktik pembuatan kosmetik kelinci ini lekas terendus oleh So Eun Ho si anak yang peduli Bumi banget.
Rupanya ya Gengs, segala branding alias citra hijau sayang lingkungan dan peduli pada hewan yang digadang-gadang oleh perusahaan kosmetik kelinci tadi, hanya sebuah topeng demi produknya bisa laris manis. Nah, sama nggak nih sama berbagai brand raksasa yang mendukung jion is belakangan ini kelakukannya? Demi dilirik konsumen muslim, menghadirkan promosi berhadiah umroh, Gengs. Ups!
Dari sanalah, laporan dari So Eun Ho — yang usahanya pake banget juga buat ngasih pengertian ke Kang Na Eon-sunbae — mulai menemukan hasilnya. Ditambah, ada pula orang jahat entah siapa yang ingin menghapuskan keberadaan Kang Na Eon alias menghilangkan nyawanya supaya nggak punya saingan di dalam karirnya. Nah, si pelaku akan kamu ketahui di episode akhir Branding in Seongsu sih. MinMot yakin kalau kamu nggak akan menyangka, Gengs.

Baiklah, setelah kejutan dari So Eon Ho, ditambah adanya orang yang mengincar Kang Na Eon, keduanya jadi jatuh deh tuh di salah satu instalasi dalam pop-up store yang memang baru saja selesai dibuka pakai acara party. Keduanya masuk rumah sakit, udah begitu pas sadar, ternyata jiwanya ketukar.
Ya ampyun ini malaikat di Korea pada lelah kali ya, sampai jiwanya salah tempat. Ahahaha … tapi ya Gengs, penyebab jiwa mereka bisa tertukar ini juga seru sih. Ada misteri ala mistis yang bakal bikin kamu tercengang dan merasa kena prank sama karakter So Eun Ho yang dimainkan oleh Lomon.
Jadi, apakah jiwa Kang Na Eon dan So Eon Ho bisa kembali ke tubuh masing-masing? Bagaimana kehidupan Kang Na Eon setelah jadi So Eun Ho dan sebaliknya? Siapa sih yang berniat jahat selama ini sama Kang Na Eon? Kejutan apa sih dari sosok So Eun Ho yang ternyata selama ini juga mengincar Kang Na Eon? Temukan jawabannya lewat menonton dramanya sampai tamat ya.
Branding in Seoungsu dalam Balutan Romansa Fantasi Bertukar Jiwa
Bahas kisah cinta yuk, Gengs! Biasa sih sebenarnya. Tapi perbedaan antara Kang Na Eon yang tegas, serius dan tentunya ambisius, serta bertangan besi mirip tokoh ibu di drama Thailand The Three Gentle Bros, kemudian dipertemukan sama So Eun Ho yang ngocol, unik sendiri, beneran lucuk.
Awalnya, penonton macam MinMot ini diajak berkenalan sama sosok perempuan yang dingin dan nggak ada sisi ngegemesinnya dari Kang Na Eon. Eh, malah ketika jiwanya pindah ke badannya So Eun Ho, malah manly banget rasanya. Kyaaa …. MinMot pen pingshan. Apalagi, itu kan Lomon, oh my Mon!.
Kemudian tingkah ajaib dan rada rusuh dari So Eun Ho, waktu sosoknya berubah jadi Kang Na Eon, wah … gila sih ini asli seru abis. Kim Ji Eun yang tadinya kaku binti tegas, waktu bertingkah jadi rada panikan, demi apa pengen cubit pipinya deh rasanya. Bikin MinMot jadi sesayang itu sama Kim Ji Eun. Grasak grusk kayak Gil Da Ran di drakor BIG lah ya.
Baiklah, suda cukup panjang ya curhatan MinMot soal drama korea Branding in Seongsu ini. Pokoknya buat kamu anak periklanan, wajib nonton deh. Kamu akan dikejutkan sama ide gila semacam me-rebranding hotel tua, bagaimana mengubah konsep mainan ‘dewasa’ yang dikonsep mirip klinik cinta di bangunan bekas apotek, sampai tingkah polah perusahaan besar yang menginjak dan membajak ide perusahaan kecil demi keuntungan.
Ada juga pesan tersirat buat kamu nih yang selama ini bergerak di dunia periklanan, sebut saja para influencer. Betapa ketika dapat brief dari brand atau agensi yang menangani, butuh kamu cek dan riset dulu juga, alias nggak terima jadi. Sebab bisa jadi malah bersinggungan sama value diri yang kamu pegang selama ini.
Berfokus pada uang memang akan menyenangkan untuk masa sekarang. Namun ada dampak jangka panjang yang bisa jadi belum kelihatan di saat ini. Romantis banget sih drakornya Lomon dan Kim Ji Eun ini memberi pesan bagi penontonnya.
Baiklah, Gengs. Met ikutan nontin Branding in Seongsu ya.