Drama korea Chicago Typewriter menjadi salah satu drama korea dengan unsur fantasi yang menggoda saya untuk menontonnya sedari awal. Ditambah dengan hadirnya Yoo Ah In yang memerankan karakter sebagai seorang penulis ternama yang terjebak writer block, dibumbui dengan kehadiran seorang ghost writer. I mean, benar-benar ghost alias hantu, di ruang kerjanya.
Tentang Drama Korea Chicago Typewriter
Sebelum membahas lebih dalam mengenai pengalaman menonton yang saya nikmati sepanjang menyaksikan adu akting dari Yoo Ah In dengan Go Kyung Pyo — yang juga pernah bermain di drama korea Reply 1988, beserta aktris cantik Im Soo Jung, berikut sedikit informasi mengenai drama korea bertema romance fantasy ini.
Judul : Chicago Typewriter / 시카고 타자기(Sikago Tajagi)
Tahun Tayang : 2017
Sutradara : Kim Cheol Kyu
Penulis Skenario : Jin Soo Wan
Komposer : Nam Hye Sung
Pemain Utama : Yoo Ah In, Im So Jung, Go Kyung Pyo
Stasiun Televisi : TvN / Studio Dragon
Tonton Di : VIU
Episode : 16 episode
Sinopsis Chicago Typewriter
Suatu ketika, Han Se Ju (diperankan oleh Yoo Ah In), seorang novelis kenamaan, selesai melakukan meet and greet di sebuah café kecil yang berada di luar negeri. Selepas acara, ia berkeliling dan nampak tertarik dengan sebuah mesin tik tua yang ada di sana.
Tanpa ia duga, mesin tik tersebut malah memanggilnya. “Ya … chinggu”, begitulah sapaan dari si mesin tik keluaran lama yang dikenal juga dengan sebutan Chicago Typewriter.
Han Se Ju hanya menganggapnya sebagai angin lalu. Ia mengira bahwa dirinya hanya berhalusinasi, lalu mulai melupakan kejadian tersebut.
Ternyata, Chicago Typewriter ini benar-benar “ada penunggunya”. Ia mengganggu sang pemilik café di malam buta hingga nggak bisa tidur tenang. Si mesin tik meminta untuk dikirimkan kembali ke Korea Selatan, dan maunya disampaikan langsung kepada novelis Han Se Ju.
Tanpa pikir panjang dan dengan penuh rasa ngeri, sang pemilik café langsung saja menerbangkan Chicago Typewriter ini hingga ke Korea Selatan.
Di bandara, Chicago Typewriter dipertemukan dengan Jeon Seol (diperankan oleh Im So Jung), seorang kurir pengantar barang lepasan. Demi menyelesaikan pekerjaannya, ia berusaha keras untuk menyampaikan barang kiriman tersebut hingga ke rumah Han Se Ju.
Rupanya, paket tersebut nggak berniat diterima oleh Han Se Ju. Wajar saja, sebab ia nggak merasa memesan apapun, termasuk kebingungan karena ada mesin tik antik yang tiba di rumahnya.
Tahu hal itu akan terjadi, ditambah rasa gembira atas pertemuannya dengan kedua reinkarnasi teman lamanya, Yoo Jin Oh (diperankan oleh Go Kyung Pyo), sebagai hantu yang bersemayam dalam Chicago Typewriter, melakukan berbagai cara agar ia bisa masuk ke dalam rumah.
Mulai dari berpindah merasuki seekor anjing yang mendadak membuat keributan di rumah Han Se Ju dan sukses membuat si novelis berkacamata tersebut senewen luar biasa. Belum lagi, memaksa Yeon Seol ikut andil dalam menangkap anjing yang dirasuki sang hantu tadi.
Lama berselang, Chicago Typewriter berhasil berdiam di ruang kerja utama milik Han Se Ju.
Di tengah kepusingan Han Se Ju dalam menghadirkan naskah terbarunya, diam-diam Yoo Jin Oh sering hadir menggantikan Han Se Ju di ruang kerjanya untuk menyelesaikan sebuah naskah baru.
Ternyata … naskah yang ditulis oleh si ghost writer beneran ini, merupakan kisah masa lalu yang ia lalui dengan kedua sahabat lamanya, Seo Hwi Yeong (Han Se Ju di masa lalu), dan Ryu Soo Hyun (Yeon Seol di masa lalu).
Kisah ketiganya terus bergulir, membawa Han Se Ju dan Yeon Seol kembali ke masa lalu. Menikmati kehidupan sebagai mata-mata dari organisasi pemuda yang ingin Korea Selatan merdeka, tanpa bayang-bayang dari penguasa.
Han Se Ju dan Yeon Seol menemukan banyak sekali kejutan akan kehidupan kelam mereka di masa lalu, dan menghadirkan kisah dalam sebuah novel daring yang sedang dihadirkan secara mingguan di sebuah platform membaca digital Korea Selatan, dengan judul Chicago Typewriter.
Kisah yang bergulir ini berbalut kemarahan Han Se Ju yang penuh dengan rasa nggak percaya akan dirinya yang di masa lalu juga seorang penulis untuk koran lokal, dan diam-diam sering memberikan sandi-sandi pemberontakan melalui tulisannya yang ditayangkan.
Juga Yeon Seol yang diam-diam merupakan seorang penembak jitu gelap, berkedok biduwanita di sebuah bar kecil bernama Carpe Diem.
Lalu, apa yang akan terjadi dengan Han Se Ju yang merasa nama dan karyanya dibajak oleh seorang hantu yang tinggal di ruang kerjanya? Bagaimana dengan kehidupan Yeon Seol yang tadinya dikenal hanya sebagai kurir pengantar barang, rupanya memiliki masa lalu yang nggak terduga di masa depan? Juga kejutan apa saja yang Yoo Jin Oh hadirkan dalam kehidupan setelah reinkarnasi dari kedua teman lamanya?
Pengalaman Menonton Chicago Typewriter
Poin pertama yang terlebih dahulu ingin saya puji dalam serial karya Kin Cheol Kyu dan penulis naskah Jin Soo Wan ini adalah, kostum dan latar waktunya yang sangat nampak kontras. Membuat kisah yang bisa jadi agak sedikit berat ini, jadi lebih ringan dan manis untuk disaksikan.
Ditambah dengan chemistry yang hadir di antara ketiga pemeran utamanya. Kesemuanya membuat jalinan cerita sepanjang 16 episode nggak bisa disaksikan sepintas lalu. Rasanya, jika ingin menyaksikan Chicago Typewriter, dan merasakan jalinan kisahnya secara utuh, perlu menyediakan waktu khusus dan tenang sepanjang menonton.
Saya pun, sebagai seseorang yang senang menjadikan menulis sebagai lahan untuk menghasilkan tambahan penghasilan, paling menikmati karakter Han Se Ju yang dimainkan oleh Yoo Ah In. Intinya adalah, jujur dengan karya yang dihasilkan.
Betapa menjadi seorang penulis bukanlah hal yang mudah. Sehingga wajar saja, bila profesi tenaga kratif profesional ini dibayar dengan bayaran yang cukup tinggi di Negeri Ginseng. Berikut dengan penghargaan yang cukup baik pada profesi ini.
Belum lagi, adanya banyak intrik yang terjadi pada industri penulisan, muncul sebagai pelengkap kisah Chicago Typewriter. Seolah kesemuanya bersatu-padu menjalin kisah yang turut bergulir dalam naskah yang ditulis oleh Yoo Jin Oh.
Chicago Typewriter juga menghadirkan kisah persahabatan yang teguh dari tiga orang anak muda, bukan hanya tentang berjuang bersama, melainkan juga saling menjaga hati masing-masing dari rasa cinta yang mereka jaga secara diam-diam.
Drama korea Chicago Typewriter bisa menjadi referensi bagi kamu tentang carut-marutnya dunia kepenulisan. Termasuk kisah cinta segitiga yang langgeng, atas nama sebuah rasa persahabatan, sehidup sepenanggungan.
Kamu sudah menyaksikannya? Bagaimana pengalaman menontonmu?
udah pernah nonton epsidoe 1 tapi gak diterusin karena alurnya agak lambat. setelah baca review kakak jadi pengen nerusin deh, hehe
wah aku baru tau ada drama ini nih mbak, menarik kayaknya ya, coba nanti aku cari deh di situsnya
Ayo Kak, diterusin sampai tamat.