Belum lama tamat. Drama korea Under the Gun rupanya mengisahkan tentang seorang anak remaja kelas 2 sekolah menengah atas yang begitu jatuh cinta pada Hold’em, salah satu jenis permainan poker. Tapi, kehidupannya yang berat, menjadikannya bertekad untuk hanya menyukai permainan ini, tapi nggak menjadikannya lahan untuk berjudi.
Sebenarnya nih Gengs, MinMot agak gimana gitu sepanjang menonton seluruh episodenya dengan gaya penonton marathon. Ya tentu saja, MinMot bisa sukses pasang gaya Ambil Remot, turn in on and enjoy gara-gara satu episode saja nggak sampai satu jam.
Kurang ngajakin sat set apa, coba? Sudah begitu jalan ceritanya pun singkat padat jelas. Plek!
Drama Korea Under The Gun
Digadang-gadang memiliki genre romantis, tapi MinMot malah mencicipi hal yang berbeda. Ih … sudah biasa. MinMot memang kadang rada-rada sih ya. As you know, Gengs.
Judul : Under the Gun / Eondeodeogeon (언더더건)
Tahun tayang : 2024
Sutradara : Hong Chung Gi
Penulis naskah : Lee Hae Ri
Pemain :
- Zuho sebagai Go Gun
- Jo Soo Min sebagai Cha Se Young
- Seo Ji Won sebagai Joo Tae Ha
Durasi : 6 episode
Kurang singkat sat set apa coba drama korea yang diperankan sama Zuho si rapper dari SF 9 ini? Yuk kita bahas, Gengs.
Pemain Poker Berbakat Go Gun Di Under the Gun
Sebab jumlah episode dari drama korea satu ini beneran singkat banget. Pun jalan ceritanya berlangsung ngebut. Jadi, sinopsis Under the Gun pun nggak butuh dikisahkan panjang lebar.
Tersebutlah Go Gun. Pelajar berusia 19 tahun — alias anak di bawah umur yang masih sangat membutuhkan walinya — harus menjalani beratnya kehidupan. Pasalnya, sang ayah yang dulunya merupakan seorang legenda dalam permainan Hol’em di Korea, mendadak bangkrut.
Kekacauan dalam hidupnya, bukan hanya berakhir dengan kesulitan ekonomi semata. Sang adik kandung, Go Jun Hee, ikut-ikutan tumbang.
Adik dari Go Gun yang usianya terpaut tiga tahun saja darinya itu, menderita leukimia. Masalah kesehatan yang tentu membutuhkan biaya perawatan yang bohong banget kalau dibilang sedikit. Problem yang bikin seluruh keluarga pun nggak bisa tenang.
Bila kamu ingat dengan film Her Love Boils Bathwater yang pernah MnMot ceritakan, nah … sosok si adiknya Go Gun ini sebenarnya mirip-miriplah sama semangat hidupnya Futaba Sachino sepanjang menjalani proses perawatan atas sakitnya. Bedanya, usianya masih belia.
Hidup Go Gun makin acak-adut karena sang ayah yang juga tengah sakit. Tapi di dramanya sih digambarkan kalau ayahnya pincang jadi bingung juga sakitnya sebenarnya apa — maafkan MinMot yang mungkin kurang jeli saat menonton ya, Gengs.
Oleh karena itu, Go Gun pun punya kesibukan tambahan. Bukan hanya menunaikan kewajbannya sebagai murid dengan ke sekolah, walau ujungnya kegiatan di kelas jadi tempatnya untuk numpang tidur saja. Go Gun pun bekerja paruh waktu sebagai penjaga toserba. Termasuk part time di pub poker gitu lah.
Kurang keras apa coba kehidupan Go Gun yang sudah harus jadi tulang punggung keluarga di usia yang segitu mudanya? Wajar bila dia terpikir untuk melakukan tindakan ilegal hanya demi uang semata.
Di sisi lain cerita, Cha Se Young adalah murid pindahan dari Amerika yang ditakdirkan mengisi bangku kosong di samping tempat duduknya Go Gun. Sebab Cha Se Young ini cantik, dua orang gadis di kelas lekas memasukkannya ke dalam geng tuan putri.
Nah lho, belum apa-apa sudah langsung disukai. Obrolan pertama pun karena bentuk hidung Cha Se Young yang mancung secara alami alias bebas operasi plastik.
Ajaibnya si Cha Se Young ini, sejak hari pertama, dia sudah jatuh cinta sama Go Gun karena ketampanannya. Kurang buset dah apa coba si nona satu ini? MinMot yang merasa jatuh cinta butuh proses jadi ingin nangis gegulingan. Huhu ….
Karakter Cha Se Young malah MinMot nilai kelewat bebas lepas sih. Ya bayangin aja, ada gadis yang keluyuran malam-malam sendirian dengan ‘outfit cantik‘ pula. Berani nolongin bapak-bapak yang lagi terkapar aduhai di taman kota karena mabuk dan digangguin sama dua remaja cowok yang berniat mencuri barang si bapak demi judol.
Omo omo omo. Aigoo ….
Sudah begitu, caranya si Cha Se Young ini mepet ke Go Gun. Beuh … definisi gadis kelewat berani sama laki-laki.
Gimana nggak gitu coba, Gengs? Baru episode dua, eh mereka berdua udah ciuman aja. Bubar sudah indahnya masa remaja yang pikiran MinMot tuh seindah It’s A Summer Film!.
Sosok Joo Tae Ha yang lama mengenal Cha Se Young sedari kecil karena ibunya dan ibu dari Se Young bestie-an lama, memantik kisah cinta segitiga di antara mereka. Ditambah dengan embel-embel kalau Joo Tae Ha ini musuh bebuyutan dari Go Gun di dunia permainan Hold’em.
Lha, urusan main pokernya Go Gun, kapan dibahasnya nih? Uhuk uhuk, peace.
Sederhana saja ya, Gengs. Go Gun kan bapaknya legenda Hold’em nih. Nah, Go Gun juga seolah punya bakat bermain Hold’em. Bahkan, walau dia bukan pengunjung alias parttimer di pub poker, pengunjung loyal di sana senang ngajakin dia main. Pun jadi semangat, soalnya gaya permainan Go Gun seolah nggak bisa ditebak.
Kemudian nih, permainan poker hold’em inilah yang pada akhirnya menjadi penyelamat kehidupan Go Gun lewat sebuah kompetisi yang hadiahnya lumayan banget. Happy ending? Iya lah. Masa sudah nontonnya singkat, mau dikasih sad ending pula.
Tentang Permainan Poker Hold’em
Permainan kartu satu ini pun biasa dikenal dengan sebutan Texas Hold’em. Sebuah permainan yang melibatkan dua lembar kartu poker hole card, alias kartu yang dibagikan secara tertutup (dibagikan dengan kartu menghadap ke bawah). Kemudian lima kartu lainnya dibagikan secara terbuka dalam tiga tahap peletakan kartu.
Sepanjang menonton drama Under the Gun ini, kamu serasa diajari beberapa istilah dalam permainan Hold’em secara langsung dalam kehidupannya Go Gun. Gamblang juga kok, maknanya dijelaskan.
Semisal tahapan The Flop yang memang selalu menjadi bagian dari permainan poker kartu ala Texas ini di awal game. Posisi ‘the turn’ dan juga ‘river’ yang menentukan apakah salah satu pemainnya menang atau kalah nantinya.
Para pemain pun dituntut bukan hanya mengandalkan keberuntungan dari kartu poker yang didapatkan, melainkan juga strategi dalam memutuskan, apakah ia mempertaruhkan koinnya atau sebagian saja. Dia pun perlu memperhatikan gesture dan ekspresi lawan sebagai bahan pertimbangannya.
Nah, di Under the Gun ini, ada pesan yang secara jelas diangkat. Tentang remaja yang bermain judol itu sebenarnya sedang menghancurkan kehidupannya sendiri, juga keluarganya. Nggak usah jauh jauh ke dua remaja yang mencoba mencuri dari si bapak pemabuk. Lha bapaknya Go Gun yang legenda Hold’em saja, hancur hidupnya karena memilih cari tambahan dana dari ikut main poker pakai uang dan ilegal pula.
Dah lah kalian nurut sama katanya Rhoma Irama. Judi … teot … itu sungguh merugikan! Judi … teot … itu perbuatan setan.
Mau main Hold’em dan jadikan sebagai bentuk olahraga asah strategi dan keberuntungan sih, holeh. Asal taruhannya nggak pakai money. Gitu sih, pesan dari drama korea Under the Gun ini.